Postingan Populer

Upaya untuk mencegah proliferasi nuklir adalah salah satu dari beberapa masalah yang dimana negara-negara besar setuju dengan niat dalam melanjutkan membatasi penyebaran senjata nuklir serta mencegah mereka menjadi anggota baru ke dalam klub nuklir eksklusif. Mantan utusan Ukraina untuk NATO, Mayor Jenderal Petro Garashchuk, baru-baru ini menyatakan dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV nasional luar negeri. Dalam pernyataannya yaitu: “ Kami memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan memproduksi senjata nuklir kita sendiri, saat ini sudah ada, seperti yang dibangun di bekas Uni Soviet dan sekarang di Ukraina, yang terletak di kota Dnipro yang bisa menghasilkan jenis rudal balistik antarbenua. "Baik Amerika Serikat, maupun Rusia atau Cina telah menghasilkan rudal yang disebut Setan Pada saat yang sama, Ukraina tidak perlu khawatir tentang sanksi internasional ketika membuat senjata nuklir ini." Dan berita ini sudah menjadi pembahasan di matamatapolitik.com. Masalah senjata nuklir menjadi berita internasional terbaru hari ini yang dimana selalu menyatukan kekuatan-kekuatan besar, terutama setelah penandatanganan Perjanjian Non-Proliferasi (NPT). Keputusan untuk mengurangi jumlah senjata nuklir pada akhir Perang Dingin adalah kebutuhan untuk mencegah penyebaran senjata ke negara-negara lain demi kepentingan terbaik dari kehancuran umat manusia. Selama tahap akhir Perang Dingin, komunitas ilmiah melakukan upaya besar untuk mengesankan para pemimpin AS dan Soviet tentang pertukaran nuklir terbatas. 

Moskow dan Washington memulai negosiasi untuk mengurangi risiko musim dingin nuklir. Setelah pembubaran Uni Soviet, Budapest Memorandum tentang jaminan keamanan untuk Ukraina dibujuk supaya menyerahkan senjata nuklirnya dan menyetujui NPT dalam penandatangan pertukaran untuk jaminan keamanan. Dalam beberapa tahun terakhir, Ukraina telah mulai mempertimbangkan kemungkinan untuk kembali ke nuklir, terutama mengingat tindakan baru-baru ini oleh Korea Utara. Pelajaran dari Kim Jong-un yaitu untuk penangkal nuklir tetap satu-satunya cara dalam menjamin perlindungan lengkap terhadap hegemon regional. 

Namun situasi di Ukraina berbeda dari Korea Utara, bahkan dalam hal aliansi dan hubungan kekuasaan. Pemerintah Kiev berkuasa sebagai akibat dari kudeta yang dilakukan oleh elemen nasionalis ekstrimis yang mencari inspirasi mereka dari kolaborator Nazi Stepan Bandera. Tangan panjang NATO selalu sangat terlibat dalam intrik gelap yang menyebabkan munculnya Poroshenko ke kursi kepresidenan Ukraina. Dari sudut pandang geopolitik, operasi NATO di Ukraina yaitu menghasut perang saudara setelah kudeta. Mengikuti jejak apa yang terjadi di Georgia. NATO cenderung untuk mengatur negara-negara dengan sentimen anti-Rusia yang ada untuk menyalurkan Russophobia mereka ke arah tindakan nyata yang bertujuan melemahkan Moskow. Yaitu contohnya terjadinya perang di Donbass. Untuk informasi terkini terkait keadaan berita internasional terbaru hari ini bisa kalian akses di matamatapolitik.com.

SEO Sponsors

Sebuah tulisan penuh makna
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top